Friday, December 5, 2008

Tuesday, December 2, 2008

BERMAIN SAMBIL BELAJAR

Dunia anak yang pernah kita rasakan adalah dunia yang penuh keceriaan dan canda tawa. Sosok tersebut terlihat pada saat mereka lebih asyik bermain dengan dunianya sendiri. Untuk itu pada saat anak usia dini lebih identik dunia anak adalah dunia bermain. Seakan-akan tak terlihat keceriaannya ketika mereka sudah terlelap dan tertidur karena mereka lelah bermain oleh aktivitas kesehariannya.

Kalau kita lihat dan pelajari tentang dunia anak, banyak sekali aktivitas keseharian mereka yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa mereka juga sedang belajar tanpa mereka sadari. Seperti mereka mengajak temannya bermain, tanpa sadar bahwa mereka sedang belajar bersosilisasi; mereka bernyanyi-nyanyi, tanpa sadar mereka belajar menyebutkan dan mengenal dari kosa kata yang ada pada lagunya; bermain ayunan/ komedi putar/ kejar-kejaran/bola dll yang ada disukai dibenaknya, tanpa sadar mereka sedang belajar ketangkasan dan mengasah kreativitas; dan banyak lagi aktivitas bermain lainnya yang akan membuat berkembangnya pertumbuhan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik anak usia dini. 
Banyak saat ini metode-metode yang diciptakan oleh para ahli psikolog, yaitu mengemas aktivitas bermain dilakukan secara edukatif. Misalnya mengemas aktivitas bermain di sekolah Taman Kanak-kanak (TK) atau Playgroup, yang memiliki sisi edukatif tersendiri. Contohnya seperti bermain ayunan yang dapat melatih keseimbangan, bermain komedi putar yang bisa melatih keberanian dan ekspresi emosional, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tanpa disadari, anak-anak telah belajar banyak hal dengan cara bermain. Banyak sekali ragam metode dan jenis permainan edukatif yang ditawarkan oleh buku yang ada di tangan anda sekarang.
Terutama, mendidik anak dengan metode bermain kreatif sambil belajar. Harus disampaikan dalam bahasa yang lugas dan jelas, mudah dicerna dan dimengerti oleh anak. Sajian gambar-gambar ilustrasi yang unik dan amat menarik akan lebih membantu dalam penyerapanan daya talar anak. Disamping dapat menopang pertumbuhan aspek fisik, permainan-permainan yang bersifat edukatif juga bertujuan untuk mengembangkan aspek kepribadian anak. Oleh sebab itu, pendidikan anak usia dini melalui metode bermain sambil belajar dipandang penting dan diharapkan terbiasa menjadi aktivitas keseharian. Jangan sampai ada anggapan bahwa mendidik anak akan menambah beban pekerjaan yang sangat berat, tetapi anggap saja kita dan anak sama-sama sedang bermain dan belajar. Sehingga akan lebih cepat tumbuh interaksi dan respon, yang akan mendorong pada perkembangan baik aspek fisik, maupun kepribadian (mental).
Namun di satu sisi, saat ini kepedulian orang tua / guru dalam menyediakan alat-alat permainan yang bersifat mendidik untuk mencapai totalitas perkembangan kepribadian anak dinilai kurang. Mulai sekarang kita harus merubah anggapan keliru bahwa alat permainan edukatif yang bagus adalah yang mahal. Sementara masih banyak alat-alat permainan tradisional yang dapat difungsikan oleh seorang guru dan orang tua guna mengembangkan kreativitas anak dalam berbagai sisi.
Dalam konteks ini, seorang guru dituntut untuk dapat merancang dan mengembangkan berbagai jenis alat permainan edukatif. Guru yang kreatif adalah guru yang mampu memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar anak. Misalnya, terbuat dari koran, kardus, biji kacang hijau, batang korek api, lilin, gelas aqua, ranting, botol-botol bekas, dan lain sebagainya.
Untuk itu, bagi para orang tua / guru Taman Kanak-kanak dan semua elemen yang yang berkecimpung dalam ranah pendidikan mari kita mencoba jenis-jenis permainan yang formulasikan khusus untuk anak usia dini. Tetap semangat dengan Education Games sebagai upaya mewujudkan anak yang cerdas dan ceria. 
Selamat mencoba !.